Selamat Ulang Tahun Mungky

Selamat ulang tahun mungky ku

Do’anya masih sama kayak kemarin, beda dikit hehe
Panjang umur, semoga dimana pun kamu berada Allah selalu melindungimu, selalu diberikan kemudahan segala urusanmu, diberikan kesehatan, kekuatan, ketenangan, kebahagiaan yang tidak ada habisnya. Semoga selalu didekatkan dengan orang-orang yang baik.
Sampaikan rasa terima kasihku kepada ibu Ma Ani karena telah mengizinkanku untuk membersaimu.
Maaf yaaa….
jika selama ini aku menuntut banyak hal darimu, maaf karena kurang pahamnya aku tentangmu, sibukmu
Maaf karena adanya rasa tidak sukaku pada diriku membuatku menyalahkanmu🙏🏻

Bentar lagi lebaran, jadi banyakin minta maaf hehehe

Perihal redup yang tak usai

Pernahkah kau berpikir bagaimana perasaanku ? Bagaimana kondisi hatiku saat ini yang terus kau tindas ? Ahhh tolol, penindas hati bak kau ini tak akan paham.

Mengapa aku begitu ambigu?🤔 Kadang terlintas dalam pikiranku ingin mengakhiri semua ini. Sadar hati ini sudah terlalu lelah, namun seperti ada sesuatu yang menegaskanku untuk terus maju, seperti dipaksa namun tidak terpaksa.

Perkara asmara, tentu logika ikut berperan, tapi lagi-lagi dibantahkan oleh hati. Ia memberontak, seolah tidak ingin kalah dari logika !

Entahlah😂

Bad Beam

Kau kira semua hal yang berkilau itu indah ?Atau mungkin kau merasa berkuasaSetiap yang menatapmu seolah menunduk karena silau yang kau pancarkan.Ketahuilah wahai saudaraEngkau memang berkilau, tapi pernahkah kau sadar bahwa sinarmu menjadi penghalang bagimu hingga kaupun tak dapat melihat dirimu sendiri yang menyilaukan. Saat kau bercermin, cahaya yang kau sombongkan akan memantul padamu. kau akan membelakanginya atau bahkan kau tolak.

Menghilang atau dihilangkan ?

Sesuatu yang menghilang dariku pasti akan kucari dan akan sangat meresahkan bila tak jua ku temukan. Untuk menghindari rasa cemas dalam jiwa, maka dengan sengaja ku biarkan engkau menghilang agar tak ku cari dan bila kutemukan tak akan ku ganggu. Itupun jikalau aku berhasil menguburnya dalam-dalam hingga aku lupa dimana aku menghilangkanmu.

Maunya sih gitu, tapi berat🤣

Pengakuan yang sia-sia

Sebenarnya itu adalah pengakuanku !

Pengakuan bahwa aku menyukainya. Hanya saja caraku menyampaikannya terdengar seperti lelucon. Lelucon yang ku anggap serius tapi yang dia anggap tetap saja lelocon.

Dia pun demikian. Kadang dia bilang suka, menit berikutnya tidak lagi. Hahahha ya jelas laah saat itukan dalam suasana saling melempar lelucon.

Chattingan berlangsung hingga berjam-jam bahkan hingga larut malam. Isi pembahasannya hanya tentang kami, saling menggombali satu sama lain. Dia memang tak menunjukan ketidak sukaannya padaku namun tidak juga menunjukan sikap sukanya padaku.

Aku rasa dia sadar bahwa aku mulai menyukainya, hanya saja dia tidak berani untuk menegaskan perasaanku padanya.

Kadang aku menyalahkan diriku sendiri. Kenapa harus ku sampaikan saat kami melucu ?? Kenapa tidak ku katakan bahwa “Kali ini aku serius”.

Anisah, 03 Februari 2020